SMA 1 MALUA ENREKANG
Hai sob kali ini gue lagi mau share materi tentang laporan praktikum kimia "pengaruh suhu terhadap lau reaksi" semoga saja loporan ini dapat memberikan sebuah manfaat sesuai apa yang anda ingin kan. Selamat mempelajari.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“PENGARUH SUHU TERHADAP
LAJU REAKSI”
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
1.
Arini s
2.
Iwan
3.
Muhammad Taufiq
4.
Aditya
5.
Anjas maulana
saputra
6.
Herman
SMAN
1 MALUA
KABUPATEN
ENREKANG 2015/2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Dalam kehidupan sehari-hari
kita sering melihat reaksi-reaksi kimia dengan kecepatan yang berbeda-beda. Ada
reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti petasanyang meledak, ada juga
reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti pengkaratan besi.
Reaksi kimia adalah proses
perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi,
maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju perubahan konsentrasi per satuan
waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, maupun
tahun, tergantung pada lamanya reaksi berlangsung.
Laju reaksi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi, suhu, luas
permukaan, tekanan dan katalis.
Oleh karena itu percobaan
ini dilakukan untuk mengetahui laju reaksi kimia yang ada dalam kehidupan dan
bagaimana perlakuan untuk meningkatkan laju reaksi.
B.
Tujuan percobaan
- Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
- Untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi
- Untuki menentukan
persamaan laju reaksi kimia
C. Manfaat
percobaan
Untuk mengetahui berapa lama waktu yang akan di
gunakan pada percobaan tersebut yaitu campuran larutan Na2S2O3
(10ml) dan Hcl (10ml).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian laju reaksi
Laju rekasi adaalah perubhana jumla pereaksi dan hasil pereaksi per
satuan menit.karena reaksi berlangsung kearah pembentukan hasil maka laju
reaksi tak lain dari pengurungan jumlah pereaksi per satuan waktu.(Wood
Keenan Kleinfelter,1989).
Laju reaksi adalah
atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimi yang berlangsung per
satuan waktu.(sukamto 1989)
Laju reaksi adalah mentakan molaritas zat terlarut dalam rekasi yang
dihasilkan tiap detik reaksi.(cahrles wood 1996)
B.
Factor
yang mempengaruhi laju reaksi
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang
beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh
a. Konsentrasi Pereaksi
Pada umumnya jika konsentrasi zat semakin
besar maka laju reaksinya semakin besar, dan sebaliknya jika konsentrasi pula,
dan sebaliknya jika sentrasi suatu zat semakin kecil maka laju reaksinya pun
semakin kecil. Untuk beberapa reaksi, laju reaksinya pun semakin kecil. Untuk
beberapa reaksi, laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan matematik yang
dikenal dengan hukum laju reaksi atau reaksi dinamakan orde reaksi.
b. Luas Permukaan
Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi
dalam bentuk padat, luas permukaan (total) zat padat akan bertambah jika
ukurannya diperkecil. Semakin zat padat terbagi menjadi bagian kecil, semakin
cepat reaksi berlangsung. Bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang
lebih cepat dibandingkan sebuah bongkah zat padat dengan massa yang sama. Bubuk
padat memiliki permukaan yang lebih besar dari pada sebuah bengkah zat padat.
c. Suhu atau Temperatur
Laju reaksi juga dapat di percepat atau
diperlambat dengan mengubah suhunya. Ketika suhunya dinaikkan maka laju reaksi
akan meningkat pula. Sebagai perkiraan kasar, sebagai perkiraan besar, sebagai
reaksi berlangsung dengan suhu ruangan maka laju reaksi akan berlipat ganda
setiap kenaikan 100C.
Perkiraan ini bukan keadaan yang
mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh reaksi. Bahkan bila pun mendekati
benar, laju reaksi akan berlipat ganda setiap 90C atau 110C
atau setiap suhu tertentu. Angka dari derajat suhu yang diperlukan untuk
melipat gandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap seiring dengan
meningkatnya suhu.
Beberapa reaksi pada hakikatnya sangat
cepat, sebagai contoh reaksi perpanasan melibatkan ion yang terlarut menjadi
zat padat yang tidak larut, atau reaksi ion hidrogen dengan asam dan ion
hidroksi dari Alkali didalam larutan, sehingga memanaskan salah satu dari
contoh ini tidak memperoleh perbedaan laju reaksi yang baik di laboratorium
maupun industri akan berlangsung lebih cepat apabila di panaskan
d. Tekanan
Bayak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam
wujud gas. Kelajuan dari reaksi seperti itu juga dipengaruhi oleh tekanan.
Penambahan tekanan dengan memperkecil Volume akan memperbesar
konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
Peningkatan tekanan pada reaksi yang
melibatkan gas pereaksi akan meningkatkan laju reaksi. Perubahan tekanan pada
suatu reaksi yang melibatkan hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan
perubahan apapun pada laju reaksi.
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses
Haber, laju reaksi antara Hidrogen dan Nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan
tekanan yang sangat tinggi. alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah
untuk meningkatkan persentasi amonia di dalam keseimbangan campuran, namun hal
ini juga memberikan perubahan yang berarti pada laju reaksi juga.
Industri yang melibatkan produksi berupa
gas yang banyak dilangsungkan pada tekanan tinggi, misalnya pembuatan amonia
yang menggunakan tekanan hingga 400 atm.
e. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat
laju reaksi, tetapi zat itu sendiri tak mengalami perubahan yang kekal (tidak
diskon asumsi atau tidak dihabiskan). Katalis dibagi 2 yaitu :
- Katalis Positif.
Katalis positif berfungsi untuk mempercepat
laju reaksi dengan cara menurunkan energi pengaktifan, katalis positif disebut
juga katalisator.
- Katalis Negatif
Katalis negatif berfungsi untuk memperkuat
laju reaksi. Katalis negatif disebut juga inhibator.
Adapun Jenis-jenis katalis yaitu :
- Katalis homogen
Wujud katalis homogen ini sama dengan wujud
pereaksi. Jenis katalis ini umumnya ikut beraksi tetapi pada akhirnya akan
kembali lagi ke bentuk semula.
- Katalis Heterogen
Wujud katalis homogen ini berbeda dari
wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya berupa logam-logam dan bereaksi yang
dipercepat adalah reaksi gas-gas katalis ini tidak ikut bereaksi, tetapi
melalui reaksi permukaan yaitu permukaan logam menyerap molekul-molekul udara
hingga apabila dua molekul gas yang dapat bereaksi terserap maka gas-gas
itu akan mudah bereaksi katalis ini kebanyakan digunakan dalam reaksi industri.
- Katalis biokimia
Katalis biokimia ini berfungsi untuk
mempercepat reaksi-reaksi yang terjadi pada makhluk hidup. Katalis ini berupa
enzim-enzim.
Dalam laju reaksi terdapat pula teori
tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antara partikel pereaksi.
Akan tetapi tidaklah setiap tumbukan antara partikel menghasilkan reaksi,
melainkan hanya tumbukkan antar partikel yang memiliki energi yang cukup serta
arah tumbukan yang tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa laju reaksi dapat
bergantung pada 3 hal, yaitu:
1.
Frekuensi Tumbukan
2.
Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi
cukup
3.
Fraksi partikel dengan energi cukup yang tumbuhannya
dengan arah yang tepat.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat
1.
Gelas Kimia 25 / 10 ml
2.
Gelas ukur
3.
Stopwatch
4.
Kertas
5.
Pulpen
B. Bahan
1.
Larutan Na2S2O3 0,1 M
2.
Larutan Na2S2O3 0,2 M
3.
Larutan Na2S2O3 0,05 M
4.
Larutan HCl 0,1 M
5.
Larutan HCl 0,2 M
C. Cara
kerja
1.
Buatlah tanda
silang pada sehelai kertas
2.
Masukkan
kedalam 10 ml larutan Na2S2O3 0,2 M kedalam gelas kimia. Letakkan gelas kimia itu di atas kertas
bertanda silang.ukur suhu larutan dan dicatat.tambahkan 10 ml larutan HCl 0,2
M. ukur dan waktu yang di butuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda
silang tidak terlihat lagi.
3.
Ulangi
percobaan tersebut dengan mengganti 10 ml larutan Na2S2O3 0,1 M, 10 ml larutan Na2S2O3 0,05 M, sedangkan 10
ml larutan HCl 0,2 M, 10 ml larutan HCl 0,1 M. pada data tersebut ulangi
pencapuran dengan berurutan.
No
|
Larutan
|
|
Na2S2O3 (10 ml)
|
HCl (10ml)
|
|
1
|
0,2
|
0,2
|
2
|
0,1
|
0,2
|
3
|
0,05
|
0,2
|
4
|
0,2
|
0,1
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Tabel pengamatan
No
|
Larutan
|
Waktu
|
|
Na2S2O3 (10 ml)
|
HCl (10ml)
|
||
1
|
0,2
|
0,2
|
00:01:09
|
2
|
0,1
|
0,2
|
00:03:36
|
3
|
0,05
|
0,2
|
00:39:01
|
4
|
0,2
|
0,1
|
00:02:09
|
B.
Pembahasan
Pada
saat larutan Na2S2O3 (0,2 M) dan HCl (0,2 M)
sebanyak 10 ml. dicampurkan kedalam gelas kimia lama kelamaan tanda silang
tersebut akan menghilang dan waktu yang diperlukan untuk melarutkan kedua
senyawa tersebut yaitu 00:01:09.
Pada percobaan
kedua larutan Na2S2O3 (0,1 M) dan HCl (0,2 M)
sebanyak 10 ml. dicampurkan kedalam gelas kimia lama kelamaan tanda silang
tersebut juga akan memudar atau menghilang akan tetapi waktu yang digunakan
tidak sama pada percobaan pertama yaitu 00:03:36.
Pada percobaan ketiga
sama saja halnya dengan percobaan diatas yaitu mencampurkan larutan Na2S2O3
(0,05 M) dan HCl (0,2 M) sebanyak 10 ml kedalam gelas kimia lama-kelamaan
tanda silang tersebut juga akan memudar atau menghilang akan tetapi waktu yang
digunakan pada percobaan ini sangat lama
yaitu 00:39:01.
Pada percobaan yang
terakhir larutan Na2S2O3
(0,2 M) dan HCl (0,1 M) sebanyak 10 ml di campurkan kedalam gelas kimia
lama-kelamaan juga tanda silang pada kertas akan memudar hingga tanda silang
tak terlihat. Dengan waktu yang digunakaan yaitu 00:02:09.
Dari
data tersebut jika dicampurkan antara senyawa Na2S2O3 dan senyawa HCl dengan konsentrasi yang berbeda dan dimasukkan
kedalam gelas kimia lama-kelamaan tanda silang pada kertas tersebut akan
memudar atau menghilang akan tetapi waktu yang digunakan berbeda pula. Hal ini
di sebabkan karena pada umumnya jika konsentrasi zat
semakin besar maka laju reaksinya semakin besar juga,dan sebaliknya jika konsentrasi suatu zat
semakin kecil maka laju reaksinya pun semakin kecil pula.
Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumla
partikel yang banyak sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat
dibandingkan dengan zat yang konsentrasinya rendah.pertikel yang tersusun lebih
rapat akan lebih sering bertumbukan di bandingkan dengan partikel yang susunannya
renggang, sehingga kemungkinan yang terjadinya reaksi makin besar.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah :
1.
Suhu
2.
Luas permukaan
3.
Konsentrasi
4.
Tekanan
5.
Katalis
Dari percobaan ini didapat pengaruh konsentrasi dan suhu.
Pengaruh konsentrasi yaitu apabila konsentrasi suatu reaktan semakin besar,
maka laju reaksi juga meningkat. Dan pengaruh suhu yaitu apabila suhu dinaikkan
maka laju suatu reaksi juga meningkat.
B. Saran
Sebaiknya dalam setiap percobaan
laju reaksi menggunakan persepsi tingkat kekeruhan larutan yang sama, meskipun
tanda silang tidak benar-benar tak terlihat. Sehingga dapat mengefisiensikan
waktu dan hasil yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Keenan Kleinfelter, Wood. 1989. Kimia
untuk Universitas Jilid 1 . Jakarta : Erlangga
Sukamto. 1989. Kimia Fisika.
Jakarta : PT Bhineka Cipta
Wood, Charles. 1996. Ilmu Kimia untuk
Universitas. Jakarta : Erlangga
No comments:
Post a Comment