Friday, November 16, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI


SMA 1 MALUA ENREKANG 
Hai sob kali ini gue lagi mau share materi tentang laporan praktikum kimia "pengaruh suhu terhadap lau reaksi"  semoga saja loporan ini dapat memberikan sebuah manfaat sesuai apa yang anda ingin kan. Selamat mempelajari. 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“PENGARUH SUHU TERHADAP
LAJU REAKSI”
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
1.    Arini s
2.    Iwan
3.    Muhammad Taufiq
4.    Aditya
5.    Anjas maulana saputra
6.    Herman

SMAN 1 MALUA
KABUPATEN ENREKANG 2015/2016



BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar belakang masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat reaksi-reaksi kimia dengan kecepatan yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti petasanyang meledak, ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti pengkaratan besi.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju perubahan konsentrasi per satuan waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun, tergantung pada lamanya reaksi berlangsung.
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, tekanan dan katalis.
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan untuk mengetahui laju reaksi kimia yang ada dalam kehidupan dan bagaimana perlakuan untuk meningkatkan laju reaksi.

B.   Tujuan percobaan
-        Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
-        Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi
-        Untuki menentukan persamaan laju reaksi kimia

C.  Manfaat percobaan
Untuk mengetahui berapa lama waktu yang akan di gunakan pada percobaan tersebut yaitu campuran larutan Na2S2O3 (10ml) dan Hcl (10ml).



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian laju reaksi

Laju rekasi adaalah perubhana jumla pereaksi dan hasil pereaksi per satuan menit.karena reaksi berlangsung kearah pembentukan hasil maka laju reaksi tak lain dari pengurungan jumlah pereaksi per satuan waktu.(Wood Keenan Kleinfelter,1989).
Laju reaksi adalah atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimi yang berlangsung per satuan waktu.(sukamto 1989)
Laju reaksi adalah mentakan molaritas zat terlarut dalam rekasi yang dihasilkan tiap detik reaksi.(cahrles wood 1996)

B.      Factor yang mempengaruhi laju reaksi
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh 
a.       Konsentrasi Pereaksi
Pada umumnya jika konsentrasi zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar, dan sebaliknya jika konsentrasi pula, dan sebaliknya jika sentrasi suatu zat semakin kecil maka laju reaksinya pun semakin kecil. Untuk beberapa reaksi, laju reaksinya pun semakin kecil. Untuk beberapa reaksi, laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan matematik yang dikenal dengan hukum laju reaksi atau reaksi dinamakan orde reaksi.
b.      Luas Permukaan
Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi dalam bentuk padat, luas permukaan (total) zat padat akan bertambah jika ukurannya diperkecil. Semakin zat padat terbagi menjadi bagian kecil, semakin cepat reaksi berlangsung. Bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan sebuah bongkah zat padat dengan massa yang sama. Bubuk padat memiliki permukaan yang lebih besar dari pada sebuah bengkah zat padat.
c.       Suhu atau Temperatur
Laju reaksi juga dapat di percepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya. Ketika suhunya dinaikkan maka laju reaksi akan meningkat pula. Sebagai perkiraan kasar, sebagai perkiraan besar, sebagai reaksi berlangsung dengan suhu ruangan maka laju reaksi akan berlipat ganda setiap kenaikan 100C.
Perkiraan  ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh reaksi. Bahkan bila pun mendekati benar, laju reaksi akan berlipat ganda setiap 90C atau 110C atau setiap suhu tertentu. Angka dari derajat suhu yang diperlukan untuk melipat gandakan laju reaksi akan berubah secara bertahap seiring dengan meningkatnya suhu.
Beberapa reaksi pada hakikatnya sangat cepat, sebagai contoh reaksi perpanasan melibatkan ion yang terlarut menjadi zat padat yang tidak larut, atau reaksi ion hidrogen dengan asam dan ion hidroksi dari Alkali didalam larutan, sehingga memanaskan salah satu dari contoh ini tidak memperoleh perbedaan laju reaksi yang baik di laboratorium maupun industri akan berlangsung lebih cepat apabila di panaskan
d.      Tekanan
Bayak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari reaksi seperti itu juga dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan  tekanan dengan memperkecil Volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan meningkatkan laju reaksi. Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahan apapun pada laju reaksi.
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara Hidrogen dan Nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi. alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan persentasi amonia di dalam keseimbangan campuran, namun hal ini juga memberikan perubahan yang berarti pada laju reaksi juga.
Industri yang melibatkan produksi berupa gas yang banyak dilangsungkan pada tekanan tinggi, misalnya pembuatan amonia yang menggunakan tekanan hingga 400 atm.
e.       Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu sendiri tak mengalami perubahan yang kekal (tidak diskon asumsi atau tidak dihabiskan). Katalis dibagi 2 yaitu : 
-  Katalis Positif.
Katalis positif berfungsi untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi pengaktifan, katalis positif disebut juga katalisator.
-  Katalis Negatif
Katalis negatif berfungsi untuk memperkuat laju reaksi. Katalis negatif disebut juga inhibator.
Adapun Jenis-jenis katalis yaitu :
-  Katalis homogen
Wujud katalis homogen ini sama dengan wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya ikut beraksi tetapi pada akhirnya akan kembali lagi ke bentuk semula.
-  Katalis Heterogen
Wujud katalis homogen ini berbeda dari wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya berupa logam-logam dan bereaksi yang dipercepat adalah reaksi gas-gas katalis ini tidak ikut bereaksi, tetapi melalui reaksi permukaan yaitu permukaan logam menyerap molekul-molekul udara hingga apabila dua molekul  gas yang dapat bereaksi terserap maka gas-gas itu akan mudah bereaksi katalis ini kebanyakan digunakan dalam reaksi industri.
-  Katalis biokimia
Katalis biokimia ini berfungsi untuk mempercepat reaksi-reaksi yang terjadi pada makhluk hidup. Katalis ini berupa enzim-enzim.
Dalam laju reaksi terdapat pula teori tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antara partikel pereaksi. Akan tetapi tidaklah setiap tumbukan antara partikel menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukkan antar partikel yang memiliki energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa laju reaksi dapat bergantung pada 3 hal, yaitu:
1.       Frekuensi Tumbukan
2.       Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup
3.       Fraksi partikel dengan energi cukup yang tumbuhannya dengan arah yang tepat.

                                                                                                
  
BAB III

METODE PERCOBAAN


A. Alat
1.    Gelas Kimia 25 / 10 ml
2.    Gelas ukur
3.    Stopwatch
4.    Kertas
5.    Pulpen

B.    Bahan
1.       Larutan Na2S2O3 0,1 M
2.       Larutan Na2S2O3 0,2 M
3.       Larutan Na2S2O3 0,05 M
4.       Larutan HCl 0,1 M
5.       Larutan HCl 0,2 M



C.  Cara kerja
1.      Buatlah tanda silang pada sehelai kertas
2.      Masukkan kedalam 10 ml larutan Na2S2O3 0,2 M kedalam gelas kimia. Letakkan gelas kimia itu di atas kertas bertanda silang.ukur suhu larutan dan dicatat.tambahkan 10 ml larutan HCl 0,2 M. ukur dan waktu yang di butuhkan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
3.      Ulangi percobaan tersebut dengan mengganti 10 ml larutan Na2S2O3 0,1 M, 10 ml larutan Na2S2O3 0,05 M, sedangkan 10 ml larutan HCl 0,2 M, 10 ml larutan HCl 0,1 M. pada data tersebut ulangi pencapuran dengan berurutan.
No
Larutan
Na2S2O3  (10 ml)
HCl (10ml)
1
0,2
0,2
2
0,1
0,2
3
0,05
0,2
4
0,2
0,1


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Tabel pengamatan

No
Larutan
Waktu
Na2S2O3  (10 ml)
HCl (10ml)
1
0,2
0,2
00:01:09
2
0,1
0,2
00:03:36
3
0,05
0,2
00:39:01
4
0,2
0,1
00:02:09

B.   Pembahasan
Pada saat larutan Na2S2O3 (0,2 M) dan HCl (0,2 M) sebanyak 10 ml. dicampurkan kedalam gelas kimia lama kelamaan tanda silang tersebut akan menghilang dan waktu yang diperlukan untuk melarutkan kedua senyawa  tersebut yaitu 00:01:09.
Pada percobaan kedua larutan Na2S2O3 (0,1 M) dan HCl (0,2 M) sebanyak 10 ml. dicampurkan kedalam gelas kimia lama kelamaan tanda silang tersebut juga akan memudar atau menghilang akan tetapi waktu yang digunakan tidak sama pada percobaan pertama yaitu 00:03:36.
Pada percobaan ketiga sama saja halnya dengan percobaan diatas yaitu mencampurkan larutan Na2S2O3 (0,05 M) dan HCl (0,2 M) sebanyak 10 ml kedalam gelas kimia lama­-kelamaan tanda silang tersebut juga akan memudar atau menghilang akan tetapi waktu yang digunakan pada percobaan ini  sangat lama yaitu 00:39:01.
Pada percobaan yang terakhir larutan Na2S2O3 (0,2 M) dan HCl (0,1 M) sebanyak 10 ml di campurkan kedalam gelas kimia lama-kelamaan juga tanda silang pada kertas akan memudar hingga tanda silang tak terlihat. Dengan waktu yang digunakaan yaitu 00:02:09.
Dari data tersebut jika dicampurkan antara senyawa Na2S2O3  dan senyawa  HCl dengan konsentrasi yang berbeda dan dimasukkan kedalam gelas kimia lama­-kelamaan tanda silang pada kertas tersebut akan memudar atau menghilang akan tetapi waktu yang digunakan berbeda pula. Hal ini di sebabkan karena pada umumnya jika konsentrasi zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar juga,dan sebaliknya jika konsentrasi suatu zat semakin kecil maka laju reaksinya pun semakin kecil pula.
Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumla partikel yang banyak sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibandingkan dengan zat yang konsentrasinya rendah.pertikel yang tersusun lebih rapat akan lebih sering bertumbukan di bandingkan dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan yang terjadinya reaksi makin besar.

  
BAB IV

PENUTUP

         A.  Kesimpulan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah :
1.           Suhu
2.           Luas permukaan
3.           Konsentrasi
4.           Tekanan
5.           Katalis
Dari percobaan ini didapat pengaruh konsentrasi dan suhu. Pengaruh konsentrasi yaitu apabila konsentrasi suatu reaktan semakin besar, maka laju reaksi juga meningkat. Dan pengaruh suhu yaitu apabila suhu dinaikkan maka laju suatu reaksi juga meningkat.

         B.  Saran
          Sebaiknya dalam setiap percobaan laju reaksi menggunakan persepsi tingkat kekeruhan             larutan      yang sama, meskipun tanda silang tidak benar-benar tak terlihat. Sehingga dapat                 mengefisiensikan waktu dan hasil yang lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

        Keenan Kleinfelter, Wood. 1989. Kimia untuk Universitas Jilid 1 . Jakarta : Erlangga
        Sukamto. 1989. Kimia Fisika. Jakarta : PT Bhineka Cipta
       Wood, Charles. 1996. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga


No comments:

Post a Comment