Wednesday, November 28, 2018

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA MENGAMATI KEPOLARAN SUATU SENYAWA


SMA 1 MALUA ENREKANG 
Hai sob kali ini gue lagi mau share materi tentang laporan praktikum kimia "pengaruh suhu terhadap lau reaksi"  semoga saja loporan ini dapat memberikan sebuah manfaat sesuai apa yang anda ingin kan. Selamat mempelajari. 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
“MENGAMATI KEPOLARAN SUATU SENYAWA”
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
        1.             ARINI. S
        2.             NURMIATI
            KELAS XII IPA 1

SMA NEGERI 1 MALUA
KAB. ENREKANG
TAHUN AJARAN 2017/2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan praktikum.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami melakukan praktikum mengenai Uji kepolaran suatu senyawa. Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
Kami juga nengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini.terutama pada guru pembimbing yang sekaligus menjadi guru mata pelajaran kimia yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada kami. Tak  lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah membantu saat praktikum berlangsung.
Akhirnya , semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk penlitian lanjutan. Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun ini .
  

         Malua, Agustus 2017

Penyusun

  
BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar belakang
Senyawa polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama. Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2
Ciri-ciri senyawa polar :
1.                  Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2.                  Memiliki kutub( +) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron
3.    Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau     memiliki perbedaan keelektronegatifan.
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
 Ciri-ciri senyawa non polar :
1.                   Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
2.                   Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
3.     Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen (dipol permanent). Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent. Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk senyawa biner dwiatom (seperti O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0 .
Bila terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat   (gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom lain sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom. Contoh 1 : Molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Contoh 2 : Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum, senyawa polar larut dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air merupakan pelarut universal yang bersifat polar. Oleh karena itu, air akan melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat polar, dan sebaliknya, tidak melarutkan senyawa nonpolar. Berdasarkan sifat pelarut air tersebut, maka kita dapat mengetahui kepolaran suatu senyawa dengan menguji kelarutannya dalam air.
1.2       Tujuan percobaan
1.      Mengetahui tingkat  kepolaran suatu senyawa
2.      Mengetahui berbagai senyawa molekul pada cairan bersifat polar atau nonpolar terhadap medan listrik
1.3       Manfaat percobaan
Dapat mengetahui bahwa Suatu larutan dikatakan bersifat polar apabila larutan tersebut tertarik saat didekatkan dengan medan listrik sedangkan suatu larutan dikatakan bersifat non polar apabila larutan tersebut tidak tertarik saat didekatkan dengan medan listrik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.(Syirayukikasma,2011)
Menurut bambang  (2009) Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.( fitrimarwaningsi,2013).
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yan membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.(lukman afandi,2013 memliki pengertian kemiripan dengan bambang.)
Ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama sepasang elektron (atau lebih dari satu pasang ) antara dua atom disebut ikatan kovalen.Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. (David E. Golberg, 2003).
Perbedaan keelektronegativan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif.
Elektronegativitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gaya tarik – menarik atom pada elektron dalam suatu ikatan (James E. Brady, 1994). Sedangkan menurut David E. Golberg (2003) elektronegativitas adalah ukuran semikuantitatif terhadap kemampuan sebuah atom untuk menarik elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen.

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1            Alat
1.     


Buret (digunkan untuk memindahkan regen dengan berbagai volume secara akurat).




2.      Gelas Kimia (beaker) : Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.





3.        Statif adalah salah satu perlengkapan dalam laboratorium berupa batang besi / baja yang didirikan tegak pada sebuah lempeng besi / baja yang menjadi aki / dasarnya.







4.        Penggris mika. Digunakan untuk menguji kepolran suatu senyawa. Dengan menggosok penggaris ke rambut (rambut di gunakan sebagai pengganti kain wol). 
3.2            Bahan
Bahan-bahan untuk menguji kepolaran suatu senyawa:
1.       Rambut
2.       Air
3.       Alkohol 70%
4.       Aseton
5.       CCl4
Cara kerja
Cara menguji kepolaran suatu senyawa antara lain :
1.       Pasang buret pada statis
2.       Masukkan larutan CCl4 kedalam buret sampai hampir penuh
3.       Gosoklah penggrais pada kain atau rambut sehingga tersa hangat
4.  Dekatkan pada potongan-potongan kertas sudah tertarik berarti sudah bermuatan listrik.
5.  Alirkan larutan CCl4 pada buret pada saat yang sama dekatkan penggaris yang bermuatan listrik
6.       Amati apa yang terjadi
7.       Ulangi percobaan 5 dengan mengganti CCl4 dengan alkohol,aseton,dan air.

  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Tabel  
NO
CAIRAN
ALIRAN ZAT CAIR
DI BELOKKAN
TIDAK DI BELOKKAN
1
CCl4
-
ü   
2
Aseton
ü   
-
3
Alkohol
-
ü   
4
Air
ü   
-

4.2       Pembahasan
1.      Manaka diantara cairan tersebut yang termasuk senyawa polar
2.      Mengapa senyawa-senyawa tersebut polar
Analisis data
Karena bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron. Medan magnet dan medan listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki kepolaran beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika didekatkan magnet pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan mendekati atau menjauhi magnet.
1.           Air
Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. 
Dianalisis dengan : Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.
2.      Aseton
Pada saat keran buret dibuka, aseton yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3 atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar, meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan senyawa semi-polar.
3.      Alkohol
Pada saat keran buret dibuka, etanol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena molekul etanol mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.
4.      CCl4
CCl4 Berdasarkan susunan ruang atom molekul CCl4 berbrntuk simetris, 4 atom Cl tersebar di sekitar atom C secara merata 4 arah. . Elektron tersebar merata, sehingga dapat disimpulkan bahwa molekul CCl4 bersifat nonpolar. Dalam percobaan ini pun dapat diketahui bahwa aliran larutan CCl4 tidak dapat tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik  , ini menandakan bahwa CCl4 memiliki sifat nonpolar.


BAB V
KESIMPULAN
5.1            Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan  bahwa apabila suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada reaksi yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut.
Reaksi pembelokan suatu cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen Non polar.

 
DAFTAR PUSTAKA

David, E.G.,2003,Kimia Untuk Pemula, Alih Bahasa: Sherly Affandy, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta
James,E.B., Kimia Universitas : Asas & Struktur , Alih Bahasa: Sukmariah  Maun,Kamianti Anas Dan Tilda S. Sally, Binarupa Aksara,Tangerang




No comments:

Post a Comment