MAKALA
BIOLOGI
“TUMBUHAN
TANAMAN OBAT”
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA :
ARINI.S
KELAS :
XI IPA2
SMAN
1 MALUA
KABUPATEN
ENREKANG 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puja dan
puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya karya
tulis ilmiah yang berjudul “Tanaman Obat Sebagai Alternatif” Karya
tulis ilmiah ini berisi tentang pemanfaatan tanaman lokal sebagai obat alami
baik untuk pengobatan luar maupun dalam agar masyarakat lebih memilih bahan
yang alami dibandingkan dengan obat –obatan yang mengandung bahan kimia yang
dapat merusak kesehatan.
Penulis
berharap, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat dalam pemanfaatan tanaman lokal sebagai obat alami untuk kesehatan
jasmani, tentunya karya tulis ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunanya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di
dunia, Negara yang memiiki begitu banyak keanekaragaman baik habitat maupun
flora dan fauna yang di milikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki
banyak keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaraman tanaman obat tradisonal
atau lebih di kenal sebagai tanaman herbal.
Tanaman obat sudah banyak di gunakan oleh
manusia sejaka zaman dahulu. Bahkan dipercaya suadah mempunyai khasiat yang
lebih ampu dari pada obat-obat dokter. Namun,karena perkembangan jaman dan
semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu
kedokteran, banyak masnyarakat yang beralahi ke obat-obatan dokter Karen lebih
memercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium,
dibandingkan dengan obat tradisional yang lebih banyak bias di buktikan secara
laboratorium.
1.2
Rumusan
masalah
a. Apa pengertian tanaman obat ?
b. Apa saja bagian dari jenis tanaman obat ?
c. Bagaimana teknologi pengolahan obat?
1.3
Tujuan
a. Untuk mengetahui tanaman obat.
b. Untuk mengetahui jenis tanamn obat.
1.4
Metode
penulisan
Metode yang di gunkan dalam penulisan makalah
ini adalah metode kepustakaan dan penelusuran internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian tanaman obat
Tanam obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat. Sejak terciptanya manusia di
permukaan bumi telah di ciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia memulai
mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi
kehidupannya, termasuk keperluan obat untuk megatasi masalah-masalah kesehatan yang di hadapinya.
2.2
Bagian dan jenis tanaman obat
a. Belimbing Wuluh : Bermanfaat untuk menyembuhkan gusi berdarah, obat gondongan, obat Rematik, obat sariawan, obat
sakit gigi, obat pagel linu, obat penghilang panu, (obat batuk+garam).
b. Daun cingcau: Bermanfaat untuk mengobati sakit perut,
hipertensi, demam, mengendurkan otot, mengobati tumor ganas, kanker ginjal,
antiradang, hipertensi, vertigo, kolesterol dan maag yang kronis.
c.
Daun Dewa (Gynura
divaricata): Daun
dewa sebagai obat analgesik (meredakan rasa nyeri), anti Inflamasi (anti
radang), melancarkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah tinggi, luka
memar, pereda rasa nyerin, anti radang, menghentikan pendarahan, penurun panas,
kencing manis atau diabetes mellitus dan sebagai pembersih racun dalam tubuh.
d.
Sambiloto: Bermanfaat untuk mencegah pembentukan radang,
memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat
sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium
memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi
menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat
badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan
pemberian suspensi glibenclamid. 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan
diminum air rebusannya.
e.
Beluntas: Tanaman ini berkhasiat untuk meningkatkan nafsu
makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau
badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan
keputihan. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Escherechia coli.
f.
Temu Lawak: Bermanfaat untuk anti inflamasi (anti radang), anti hepototoksik (anti keracunan empedu), hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi.
Temu Lawak: Bermanfaat untuk anti inflamasi (anti radang), anti hepototoksik (anti keracunan empedu), hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi.
g.
Kumis Kucing: Bermanfaat untuk mengobati encok, masuk angi, sembelit,
radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, reumatik, menurunkan kadar
glukosa darah. Kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.
h.
Lidah Buaya: Bermanfaat mengobati diabetes mellitus, serangan jantung, radang tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut, batuk (yang membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada anak, kurang gizi, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul, dan luka bakar.
Lidah Buaya: Bermanfaat mengobati diabetes mellitus, serangan jantung, radang tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut, batuk (yang membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada anak, kurang gizi, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul, dan luka bakar.
i.
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian,
antara lain:
1. Merangsang pelepasan hormon adrenalin,
memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar.
Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantun memompa darah lebih ringan.
Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
2. Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang
penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang
berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap
makanan.
j.
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis
empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae).
Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimanfaatkan sebagai stimulan.
Khasiat
Kencur Rimpang kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap
makanan, minuman, juga bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa
sineol, asam metal kanil, dan pendekaan. Minyak atsiri ini bias diperoleh
dengan cara menyuling rimpangnya.
2.3
Teknologi pengolahan tanaman obat
1. Penyortiran
2. Pencucian
Setelah disortir bahan harus segera dicuci
sampai bersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama menempel pada rimpang karena
dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti
: air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara
merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus.
Perendaman tidak boleh terlalu lama karena
zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu
bahan menurun.
3. Penirisan dan Pengeringan
Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal
ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan
air lagi. Untuk komoditas temu-temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6
hari dan cukup didalam ruangan saja.
4. Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan
menggunakan jala plastik, kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan
yang tidak beracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan.. Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih,
ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban
udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus
dll.
5. Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu
diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena menyangkut standar mutu. Hal
ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Pengertian tanaman obat
Tanaman
obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau
kegunaan sebagai obat.
Banyak
bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian
buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman
obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya
guna bagi kita.
Karena
dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional
yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman
untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
2. Teknologi pengolahan obat
a. Penyortiran
b. Pencucian
c. Penirisan dan Pengeringan
d. Penyimpanan
e. Pengolahan
3.2
Saran
Penyusun
menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan penggunaan
tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang
lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat
lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta
pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso,
Hieronimus Budi .1998. Tanaman Obat Keluarga.Yogyakarta:Teknologi Tepat Guna
http://www.duniaflora.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=44
http://putramaja.tripod.com/Tanaman/Pengobatan.htm
www.asiamaya.com
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Teknologi%20Pengolahan%20Tanaman%20Obat%20dan%20Peranan%20Tanaman%20Obat%20Dalam%20Pengembangan%20Hutan%20Tanaman&&nomorurut_artikel=294
No comments:
Post a Comment