Thursday, November 29, 2018

MAKALA TUMBUHAN TANAMAN OBAT


MAKALA BIOLOGI
“TUMBUHAN TANAMAN OBAT”
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA       : ARINI.S
KELAS      :  XI IPA2
SMAN 1 MALUA
KABUPATEN ENREKANG 2015/2016
         
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya karya tulis ilmiah yang berjudul Tanaman Obat Sebagai Alternatif” Karya tulis ilmiah ini berisi tentang pemanfaatan tanaman lokal sebagai obat alami baik untuk pengobatan luar maupun dalam agar masyarakat lebih memilih bahan yang alami dibandingkan dengan obat –obatan yang mengandung bahan kimia yang dapat merusak kesehatan.
Penulis berharap, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan  manfaat kepada masyarakat dalam pemanfaatan tanaman lokal sebagai obat alami untuk kesehatan jasmani, tentunya karya tulis ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunanya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu  diharapkan demi kesempurnaan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, Negara yang memiiki begitu banyak keanekaragaman baik habitat maupun flora dan fauna yang di milikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaraman tanaman obat tradisonal atau lebih di kenal sebagai tanaman herbal.
Tanaman obat sudah banyak di gunakan oleh manusia sejaka zaman dahulu. Bahkan dipercaya suadah mempunyai khasiat yang lebih ampu dari pada obat-obat dokter. Namun,karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masnyarakat yang beralahi ke obat-obatan dokter Karen lebih memercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang lebih banyak bias di buktikan secara laboratorium.
1.2    Rumusan masalah
a.       Apa pengertian tanaman obat ?
b.      Apa saja bagian dari jenis tanaman obat ?
c.       Bagaimana teknologi pengolahan obat?
1.3    Tujuan
a.       Untuk mengetahui tanaman obat.
b.      Untuk mengetahui jenis tanamn obat.
1.4    Metode penulisan
Metode yang di gunkan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan dan penelusuran internet.
  
  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Pengertian tanaman obat
Tanam obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat. Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi telah di ciptakan pula alam sekitarnya  mulai dari sejak itu pula manusia memulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat untuk megatasi masalah-masalah  kesehatan yang di hadapinya.
2.2        Bagian dan jenis tanaman obat
a.               Belimbing Wuluh : Bermanfaat untuk menyembuhkan gusi berdarah, obat gondongan, obat Rematik, obat sariawan, obat sakit gigi,  obat pagel linu, obat penghilang panu, (obat batuk+garam).










                                               


b.      Daun cingcau: Bermanfaat untuk mengobati sakit perut, hipertensi, demam, mengendurkan otot, mengobati tumor ganas, kanker ginjal, antiradang, hipertensi, vertigo, kolesterol dan maag yang kronis.




























c.                Daun Dewa (Gynura divaricata): Daun dewa sebagai obat analgesik (meredakan rasa nyeri), anti Inflamasi (anti radang), melancarkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah tinggi, luka memar, pereda rasa nyerin, anti radang, menghentikan pendarahan, penurun panas, kencing manis atau diabetes mellitus dan sebagai pembersih racun dalam tubuh.
           


                                         

d.                         Sambiloto: Bermanfaat untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid. 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.





                   








e.             Beluntas: Tanaman ini berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli.

                         
                                

f.            




Temu Lawak: Bermanfaat untuk anti inflamasi (anti radang), anti hepototoksik (anti keracunan empedu), hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi.

                              


g.             Kumis Kucing: Bermanfaat untuk mengobati encok, masuk angi, sembelit, radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, reumatik, menurunkan kadar glukosa darah. Kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.


                              

h.           














              Lidah Buaya: Bermanfaat mengobati diabetes mellitus, serangan jantung, radang tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut, batuk (yang membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada anak, kurang gizi, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul, dan luka bakar.












i.              Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:
1.      Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantun memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.
2.      Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.
   










j.               Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.
Khasiat Kencur Rimpang kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap makanan, minuman, juga bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa sineol, asam metal kanil, dan pendekaan. Minyak atsiri ini bias diperoleh dengan cara menyuling rimpangnya.




2.3         Teknologi pengolahan tanaman obat

1. Penyortiran
Penyortiran harus segera dilakukan setelah bahan selesai dipanen, terutama untuk komoditas temu-temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan.
2. Pencucian
Setelah disortir bahan harus segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti : air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus.
Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun.
3. Penirisan dan Pengeringan
Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini dilakukan sampai bahan tidak meneteskan air lagi. Untuk komoditas temu-temuan pengeringan rimpang dilakukan selama 4-6 hari dan cukup didalam ruangan saja.
4. Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas maupun karung goni yang terbuat dari bahan yang tidak beracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan.. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruang penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal 30°C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus dll.
5. Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif.


BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
1.      Pengertian tanaman obat
Tanaman obat merupakan segala jenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai khasiat atau kegunaan sebagai obat.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita.
Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
2.      Teknologi pengolahan obat
a.       Penyortiran
b.       Pencucian
c.       Penirisan dan Pengeringan
d.      Penyimpanan
e.       Pengolahan
3.2         Saran
Penyusun menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.



DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Hieronimus Budi .1998. Tanaman Obat Keluarga.Yogyakarta:Teknologi Tepat Guna
http://www.duniaflora.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=44
http://putramaja.tripod.com/Tanaman/Pengobatan.htm
www.asiamaya.com
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Teknologi%20Pengolahan%20Tanaman%20Obat%20dan%20Peranan%20Tanaman%20Obat%20Dalam%20Pengembangan%20Hutan%20Tanaman&&nomorurut_artikel=294


Wednesday, November 28, 2018

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA MENGAMATI KEPOLARAN SUATU SENYAWA


SMA 1 MALUA ENREKANG 
Hai sob kali ini gue lagi mau share materi tentang laporan praktikum kimia "pengaruh suhu terhadap lau reaksi"  semoga saja loporan ini dapat memberikan sebuah manfaat sesuai apa yang anda ingin kan. Selamat mempelajari. 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
“MENGAMATI KEPOLARAN SUATU SENYAWA”
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
        1.             ARINI. S
        2.             NURMIATI
            KELAS XII IPA 1

SMA NEGERI 1 MALUA
KAB. ENREKANG
TAHUN AJARAN 2017/2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan praktikum.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami melakukan praktikum mengenai Uji kepolaran suatu senyawa. Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
Kami juga nengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini.terutama pada guru pembimbing yang sekaligus menjadi guru mata pelajaran kimia yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada kami. Tak  lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah membantu saat praktikum berlangsung.
Akhirnya , semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk penlitian lanjutan. Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun ini .
  

         Malua, Agustus 2017

Penyusun

  
BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar belakang
Senyawa polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama. Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2
Ciri-ciri senyawa polar :
1.                  Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2.                  Memiliki kutub( +) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron
3.    Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau     memiliki perbedaan keelektronegatifan.
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
 Ciri-ciri senyawa non polar :
1.                   Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
2.                   Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
3.     Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen (dipol permanent). Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent. Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk senyawa biner dwiatom (seperti O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0 .
Bila terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat   (gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom lain sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom. Contoh 1 : Molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Contoh 2 : Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum, senyawa polar larut dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air merupakan pelarut universal yang bersifat polar. Oleh karena itu, air akan melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat polar, dan sebaliknya, tidak melarutkan senyawa nonpolar. Berdasarkan sifat pelarut air tersebut, maka kita dapat mengetahui kepolaran suatu senyawa dengan menguji kelarutannya dalam air.
1.2       Tujuan percobaan
1.      Mengetahui tingkat  kepolaran suatu senyawa
2.      Mengetahui berbagai senyawa molekul pada cairan bersifat polar atau nonpolar terhadap medan listrik
1.3       Manfaat percobaan
Dapat mengetahui bahwa Suatu larutan dikatakan bersifat polar apabila larutan tersebut tertarik saat didekatkan dengan medan listrik sedangkan suatu larutan dikatakan bersifat non polar apabila larutan tersebut tidak tertarik saat didekatkan dengan medan listrik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah.(Syirayukikasma,2011)
Menurut bambang  (2009) Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.( fitrimarwaningsi,2013).
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda. Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yan membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.(lukman afandi,2013 memliki pengertian kemiripan dengan bambang.)
Ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama sepasang elektron (atau lebih dari satu pasang ) antara dua atom disebut ikatan kovalen.Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. (David E. Golberg, 2003).
Perbedaan keelektronegativan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif.
Elektronegativitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gaya tarik – menarik atom pada elektron dalam suatu ikatan (James E. Brady, 1994). Sedangkan menurut David E. Golberg (2003) elektronegativitas adalah ukuran semikuantitatif terhadap kemampuan sebuah atom untuk menarik elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen.

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1            Alat
1.     


Buret (digunkan untuk memindahkan regen dengan berbagai volume secara akurat).




2.      Gelas Kimia (beaker) : Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.





3.        Statif adalah salah satu perlengkapan dalam laboratorium berupa batang besi / baja yang didirikan tegak pada sebuah lempeng besi / baja yang menjadi aki / dasarnya.







4.        Penggris mika. Digunakan untuk menguji kepolran suatu senyawa. Dengan menggosok penggaris ke rambut (rambut di gunakan sebagai pengganti kain wol). 
3.2            Bahan
Bahan-bahan untuk menguji kepolaran suatu senyawa:
1.       Rambut
2.       Air
3.       Alkohol 70%
4.       Aseton
5.       CCl4
Cara kerja
Cara menguji kepolaran suatu senyawa antara lain :
1.       Pasang buret pada statis
2.       Masukkan larutan CCl4 kedalam buret sampai hampir penuh
3.       Gosoklah penggrais pada kain atau rambut sehingga tersa hangat
4.  Dekatkan pada potongan-potongan kertas sudah tertarik berarti sudah bermuatan listrik.
5.  Alirkan larutan CCl4 pada buret pada saat yang sama dekatkan penggaris yang bermuatan listrik
6.       Amati apa yang terjadi
7.       Ulangi percobaan 5 dengan mengganti CCl4 dengan alkohol,aseton,dan air.

  
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Tabel  
NO
CAIRAN
ALIRAN ZAT CAIR
DI BELOKKAN
TIDAK DI BELOKKAN
1
CCl4
-
ü   
2
Aseton
ü   
-
3
Alkohol
-
ü   
4
Air
ü   
-

4.2       Pembahasan
1.      Manaka diantara cairan tersebut yang termasuk senyawa polar
2.      Mengapa senyawa-senyawa tersebut polar
Analisis data
Karena bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron. Medan magnet dan medan listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki kepolaran beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika didekatkan magnet pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan mendekati atau menjauhi magnet.
1.           Air
Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. 
Dianalisis dengan : Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.
2.      Aseton
Pada saat keran buret dibuka, aseton yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3 atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar, meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan senyawa semi-polar.
3.      Alkohol
Pada saat keran buret dibuka, etanol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena molekul etanol mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.
4.      CCl4
CCl4 Berdasarkan susunan ruang atom molekul CCl4 berbrntuk simetris, 4 atom Cl tersebar di sekitar atom C secara merata 4 arah. . Elektron tersebar merata, sehingga dapat disimpulkan bahwa molekul CCl4 bersifat nonpolar. Dalam percobaan ini pun dapat diketahui bahwa aliran larutan CCl4 tidak dapat tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik  , ini menandakan bahwa CCl4 memiliki sifat nonpolar.


BAB V
KESIMPULAN
5.1            Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan  bahwa apabila suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada reaksi yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut.
Reaksi pembelokan suatu cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen Non polar.

 
DAFTAR PUSTAKA

David, E.G.,2003,Kimia Untuk Pemula, Alih Bahasa: Sherly Affandy, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta
James,E.B., Kimia Universitas : Asas & Struktur , Alih Bahasa: Sukmariah  Maun,Kamianti Anas Dan Tilda S. Sally, Binarupa Aksara,Tangerang