Monday, April 20, 2020

Contoh Kewirausahaan dalam Busines Plan


BUSINES PLAN 
“MENGELOLA DANGKE MENJADI KRIPIK DANGKE”

Di
S
U
S
U
N

Oleh : 

1.    Arini S                                     : 09120170093
2.    Safitri Indah Suci Ramadani   : 09120170134
3.    Nur Herlina Widiyastuti           : 09120170194

KELOMPOK       : 7

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan business plan ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah business plan dengan judul “Mengelola dangke menjadi kripik dangke”, yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari kiat-kiat berwirausaha hingga mencapai suatu kesuksesan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi business plan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.



BAB I  
PENDAHULUAN

       1.1    Latar Belakang
 Dengan perkembangan zaman dan teknologi maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli makanan, karna pada masa kini banyak makanan yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Sebagian masyarakat kelas bawah, memilih makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama mereka dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Untuk itulah kami bermaksud untuk membuat makanan yang memiliki rasa yang enak dengan harga yang cukup murah dan aman untuk dikonsumsi karna tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, serta memiliki kandungan gizi yang cukup.
Dari uraian di atas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha dangke menjadi kripik dangke yang merupakan sebuah khas dari Enrekang. Kripik dangke dapat berasa keju atau juga orginal, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai dengan kesukaan mereka.
Selain itu, kripik dangke ini dapat di nikmati oleh semua umur. Jadi, siapapun bisa untuk mengkonsumsi kripik dangke ini baik orang yang sudah tua maupun orang muda. Kripik dangke ini dapat dinikmati dalam kondisi apapun, baik malam hari maupun pagi hari. kripik dangke ini akan lebih enak apabila dijadikan cemilan ketika kita sedang berkumpul dengan teman atau saudara, terlebih ketika ditemani dengan secangkir minuman dingin atau sejenisnya maka kripik dangke sangat cocok sebagai makanan cemilan.
Dengan alasan dan landasan tersebut kami berniat untuk merintis usaha dangke menjadi kripik dangke yang merupakan salah satu khas dari Enrekang. dan usaha kami tersebut kami beri nama atas kesepakatan bersama, yaitu: DAMEKI.
1.2  Visi, misi dan tujuan
a. Visi : Menciptakan sebuah usaha yang mudah diterima masyarakat dan merakyat.

b. Misi :
 1.    Memberikan cita rasa yang terbaik.'
2.    Memberikan pelayanan yang terbaik.
c. Tujuan Usaha :

1.    Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
2.    Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.
3.    Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
4.    Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan dalam berwirausaha

BAB ll
ASPEK PEMASARAN

2.1      Produk  

Produk kripik dangke ini berbeda dari kripok kripik yang lainnya. Kami mempunyai ide dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu dangke manjadi kripik dangke. Kami tidak hanya menjual kripik dangke satu rasa seperti biasa pada umumnya, tetapi kami juga mempunyai menu spesial yakni kripik dangke rasa keju dan orginal dan. Tidak hanya menjual kripik dangke, kami juga menjual aneka susu segar alias asli tanpa campuran dari bahan bahan alinnya .Dengan memiliki berbagai macam rasa tersebut maka masyarakat dapat memilih rasa yang mereka inginkan sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Produk yang kami berikan tidak menggunakan campuran bahan kimia yang berbahaya seperti formalin, sianida, zat beracun dll, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh konsumen dan tidak merusak kesehatan.
2.2      Rencana Usaha

Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut:

a.         Rencana Jangka Pendek

           Usaha bisnis dangke manjdi kripik dangke yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja di dalam usaha bisnis bagi kalangan sesama mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan dan biaya kebutuhan sehari hari kita.


b.        Rencana Jangka Menengah

Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami bersama, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami ke depannya. Pelanggan ialah raja, maka dari itu kepuasan pelanggan menjadi yang utama dari segalanya, karena tanpa pelanggan belum tentu usaha ini akan bertahan lama. Tidak lupa pula kami rajin melakukan promosi usaha kami, baik dari mulut ke mulut, iklan radio, media online, dan media yang lainnya.
c.      Rencana Jangka Panjang

Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami ini, tidak lupa pula kami membangun jaringan dengan membangun café maupun franchise agar usaha yang kami jalankan dapat berkembang lebih besar dalam bidang usaha kuliner di Indonesia.
2.3  Analisis Pasar 

Analisis Pasar dan Pemasaran usaha kripik dangke kami yaitu:

1.    Target Penjualan

Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis dan di pinggir-pinggir jalan utama, seperti Alun-alun dan tempat keramaian lainnya. Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Yang menjadi target pasar kami yaitu masyarakat sekitar dan masyarakat pengguna jalan tempat usaha kami berdiri.
2.    Sasaran Konsumen

Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karna harga yang kami berikan pun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Harga yang kami berikan yaitu Rp10.000/Pcs, dan masi banyak harga lainnya sesuai dengan ukuran banyaknya isi.
2.4    Strategi Pemasaran

Adapun strategi pemasaran yang dapat kami lakukan adalah:

1.    Media Banner

Promosi ini merupakan promosi yang cukup sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan memasang banner di dekat lokasi kita berusaha untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli kripik dangke di tempat kita.
2.    Dengan media Internet

Selain menggunakan banner, maka promosi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat melalui facebook, twitter, blog,dll. Karna sebagian besar masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui usaha kita,


3.    Membuka Cabang

Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah cabang baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha dangke menjadi kripik dangke ini ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru namun tetap berlandaskan bahwa kripik dangke berasal dari khas Enrekang.
4.    Pengembangan Produk

Pengembangan produk dari usaha ini dapat menambahkan rasa yang mungkin tidak ada di pesaing lain, seperti rasa keju dan orginal dengan harga yang terjangkau, yang memberikan nilai lebih dimata para konsumen. Sehingga pengembangan produk semakin baik, dan tingkat ciri khas produk kita pun setiap harinya kian dikenal.
5.    Melakukan promosi

Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu:
·         Pada setiap hari Jumat kami akan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli kripik dangke dengan harga diatas Rp 20.000, maka akan kami berikan diskon sebesar 10%. Dan  apabila konsumen membeli kripik dangke sebanyak 3 Pcs, maka kami akan memberikan gratis sebanyak 1 Pcs.



BAB III
ANALISA OPERASIONAL

3.1  Rencana Produksi
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
1.    Kualitas
Kualitas yang akan kami berikan adalah kualitas yang terbaik, dengan terus menjaga dan mengamati bahan-bahan yang kita gunakan, agar konsumen pun tidak kapok/jerah karena telah membeli produk kita yang memang mempunyai kualitas yang baik, baik dari segi bentuk maupun rasanya.
2.    Lokasi
Tempat usaha yang kami rintis ialah di alun-alun yang ramai dilalui orang atau tempat kumpul orang-orang, agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami, selain itu di alun-alun juga memungkinkan kami untuk membuka usaha kripik dangke.
3.    Cita Rasa
Dalam mengontrol cita rasa produk dari usaha kami ini agar dapat dinikmati oleh konsumen dengan rasa yang enak, maka kami melakukan proses yang baik, dari bahan baku yang akan kita pakai sampai proses pengemasan yang baik, guna mempertahankan cita rasa dari produk kami dan tak lupa kami menggunakan bahan baku yang memang mempunyai kualitas yang baik. Agar para konsumen puas dengan produk yang akan kita tawarkan ke mereka

3.2  Analisa Pendukung Bisnis
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen-elemen yang terkait di dalamnya. Adapun elemen-elemen yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
1.    Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor bahan baku, sehingga bahan-bahan dari kripik dangke ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti penjual dangke maupun toko bahan baku yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2.    Pelaku Bisnis tersebut
Dalam bisnis jualan kripik dangke ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan orang yang cukup kreatif karena bisnis tak cukup hanya bekerja keras, kita juga memerlukan pemikiran-pemikiran atau ide cemerlang yang mampu membuat usaha kita semakin berkembang. 
3.    Pelaku Bisnis lainnya
Kita pun harus memiliki hubungan baik dengan pelaku bisnis lainnya, karna apabila kita tidak mempunyai hubungan baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja. Disamping itu dengan mempunyai hubungan yang baik dengan pelaku bisnis lainnya, tentu saja akan mudah bagi kita untuk saling bertukar pendapat ataupun informasi yang manguntungkan bagi kepelaku bisnis lainnya.
4.    Pengelola Tempat
Dalam bisnis yang akan kita jalankan tentunya kita harus mempunyai izin dengan pengelola tempat yang akan kita jadikan sebagai lokasi berbisnis. Tentunya jika kita sudah mempunyai izin yang cukup usaha yang kita jalankan pun tidak berjalan dengan rasa ke khawatiran dan akan menimbulkan rasa aman bagi pelaku usaha maupun konsumen.
3.3    Analisa SWOT
1.      Strenght (Kekuatan)
a.    Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha kripik dangke yang lainnya.
b.    Tempatnya strategis dan mempunyai cabang di mana-mana sehingga mudah untuk dikunjungi.
c.    Rasanya sangat enak.
d.    Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.
e.    Selai yang digunakan untuk kripik dangke berasal dari buah segar dan tanpa pengawet karena dibuat sendiri.
2.      Weakness (Kelemahan)
a.    Tidak cocok bagi orang yang tidak suka roti, buah, ataupun ice cream.
b.    Belum mempunyai cabang.
c.    Kurang modal untuk memulai usaha.
d.    Harga bahan baku tidak stabil (dalam pembuatan selai).
3.      Opportunity (Peluang)
a.   Digemari sebagian besar masyarakat.
b.   Ciri khas menu yaitu kripik dangke menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
c.   Cabang yang semakin banyak membawa konsumen mudah mendatanginya.
d.   Budaya masyarakat yang konsumtif.
4.      Threat (Ancaman)
·         Banyak saingan di luar sana.  Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik seperti susu asli dari sapi perah atau kerbau dapat menyebabkan kenaikan kripik dangke yang mungkin dapat mengurangi pembeli. Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu banyak (jarang).

BAB IV
PENUTUP

4.1  Rencana Pengembangan Usaha

Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat atau konsumen puas atas pelayanan dan citarasa kripik dangke yang kami buat. Karena apabila kualitas kripik dangke kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju dan terancam bangkrut.

4.2      Kesimpulan

Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.

Selamat bekerja ya, kesalahan dama penulisan dan penafsiran mohon di maaf kan. Salamr blogger Sahabat baik (Arini.) 




Monday, March 9, 2020

Contoh Makala Aqidah materi washila


Al-Wasilah (اَلْوَسِيْلَةُ) secara bahasa (etimologi) berarti segala hal yang dapat menyampaikan serta dapat mendekatkan kepada sesuatu. 

Wasilah secara syar’i (terminologi) yaitu yang diperintahkan di dalam Al-Qur-an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Alloh Azza wa Jalla,seperti...
Untuk lebih lanjut lagi, ada di bawah ini. Makala ini di buat untuk kalian yang lagi sedang mencari pengertian wasila. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kalian ya, setelah emmbaca budayakan tinggalin jejak. Hehehe enjoy. 



MAKALA AQIDAH

“WASHILA”

Di Susun Oleh:
1.           Arini S
2.           Indah wahyuni
3.           Ahmad Muhtada
4.           Ammad Nur Salam

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Aqidah tentang Washila Makalah Aqidah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas    dari    semua  itu Kami  menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki  makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Aqidah teman-teman  ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. 



Makassar, 15 Deseember 2017
    
Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4
A.      Latar Belakang................................................................................... 4
B.       Rumusan Masalah............................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 5
A.    Pengertian Washila............................................................................. 5
B.     Manfaat Washila................................................................................. 6
C.     Macam-Macam Washila..................................................................... 6
D.    Conoth Washila.................................................................................. 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9
A.    Kesimpulan......................................................................................... 9
B.     Saran................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10



BAB I
PENDAHULUAN

A.         LATAR BELKANG
Washila Dalam kaitannya dengan kehidupan beragama, yang dimaksud wasilah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan diri kita. Dengan pengertian semacam ini, maka sudah barang tentu alat tersebut sudah harus bisa sampai terlebih dahulu kepada Allah, padahal tidak ada sesuatu yang dapat sampai kepada Allah kecuali yang berasal dari Allah itu sendiri. Satu-satunya yang dapat sampai kepada Allah hanyalah cahaya (Nur) Allah sendiri, sebagaimana tidak ada yang dapat sampai kepada matahari kecuali cahaya matahari itu sendiri. Dengan demikian, wasilah yang dimaksud dalam ayat 35 Surah al-Maidah pasti bukan amal saleh, bukan pula keimanan dan ketaatan sebagaimana yang dipahami orang selama ini, melainkan Cahaya (Nur) Allah.
Sesuatu dapat dijadikan wasilah jika diridlai dan dicintai ALLAH. Berdoa dengan tawasul artinya memohon kepada ALLAH dengan menyebut sesuatu yang dicintai atau diridlai Allah contoh :jika kita ingin mendapat ampunan Allah kita berdoa : Ya Allah berkat namaMU Arahman dan Al-Ghafur ampunilah segala kesalahanku,anak,istri dan keluargaku.Ya Allah berkat kebesaran anabi Muhammadsaw mudahkan segala urusanku ….dan lainya.

B.            RUMUSAN MASALAH

1.      Pengertian Washila !
2.      Manfaat Washila !
3.      Macam-macam washila !
4.      Contoh washila !


BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Washila
 Berikut ini, pengertian tentang Wasilah (Tawassul):
Al-Wasilah (اَلْوَسِيْلَةُ) secara bahasa (etimologi) berarti segala hal yang dapat menyampaikan serta dapat mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya adalah wasaa-il (وَسَائِلٌ). Selain itu wasilah juga mempunyai makna yang lainnya, yaitu kedudukan di sisi raja, derajat dan kedekatan.
Wasilah secara syar’i (terminologi) yaitu yang diperintahkan di dalam Al-Qur-an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Alloh Azza wa Jalla, yaitu berupa amal ketaatan yang disyari’atkan. Seperti firman Alloh pada surat Al Maaidah:35 di atas.

Allah  sendiri telah menetapkan adanya wasilah bagi seorang mukmin untuk mendekatkan diri kepada-Nya:      
                      
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah yang mendekatkan diri kepada-Nya”. (Al Maidah : 35).
Yang masuk dalam (kategori) ini adalah :
·           Tawasul kepada Allah dengan Nama dan sifat-Nya. Tawasul kepada-Nya dengan ketaatan amalan orang yang bertawasul dan memohon kepada Allah dengannya.
·           Kedua, bertawasul kepada Allah dengan meminta doa Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam sewaktu masih hidup, dan permintaan orang mukmin satu sama lain agar mendoakannya, (kategori) ini ikut poin pertama dan dianjurkan.
·           Ketiga, tawasul dengan kedudukan dan dzat makhluk. Seperti doa, ‘Ya Allah saya memohon kepada-Mu dengan kedudukan Nabi-Mu atau semisal itu. Cara seperti  ini oleh sebagian ulama dibolehkan, akan tetapi pendapat ini lemah. Yang benar dan  kuat adalah diharamkan. Karena tidak diperkenankan bertawasul dalam doa kecuali dengan Nama dan Sifat-Nya.
·           Keempat, tawasul yang digunakan umum orang-orang belakangan, yaitu doanya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan meminta pertolongannya (istighotsah, meminta pertolongan dengan orang mati dan para wali). Ini termasuk syirik besar. Karena doa dan istighotsah kepada sesuatu yang tidak mampu melainkan Allah termasuk ibadah, maka mengahadapkan kepada selain Allah termasuk syirik besar. Satu-satunya kaidah untuk mengetahui bahwa suatu perkara itu bisa mendekatkan diri kepada Allah hanyalah dengan melihat keterangan dari Allah dan Rasul-Nya di dalam Al Qur’an ataupun As Sunnah. Tidak diperkenankan bagi siapapun, setinggi apapun derajat dia untuk menentukannya dengan akal pikiran, semangat ibadah, perasaan ataupun pengalaman religius semata. Tidaklah apa yang datang selain dari Allah dan Rasul-Nya melainkan pasti akan timbul pertentangan dan ikhtilaf. Allah berfirman :


“Apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan datang dari sisi Allah tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya”. (An Nisaa’ : 82).
B.     Manfaat Washila
·           Seorang bertawasul dengan orang lain sebenarnya sedang bertawasul dengan amal salehnya sendiri
·           Seorang yang bertawsul berarti mengakui bahwa dirinya penuh kekurangan, oleh karena dia meminta syafaat kepada suatu atau seorang yang menurut prasangka baiknya di cintai atau di ridahi Allah.


C.      Macam – Macam Washila
·           Tawassul bi asmaillah (tawassul dengan nama Allah). Tawassul ini adalah tawasul yang paling tinggi. Misalnya dengan perkataan a‘ûdzu biqudratillah, a‘udzu bi izzatillah dan yang lainnya. Seperti tawasul kepada Allah agar disembuhkan dari sakit. Tawassul ini juga bisa dilakukan dengan menyebut asmaul khusna, secara lengkap atau sebagian. 
·           Kedua, tawasul bi a'mal shalihat (tawassul dengan amal yang baik).
·           Ketiga, tawassul bis shalihin (tawassul dengan orang-orang shalih). Tawasul kepada orang-orang shalih, baik masih hidup atau sudah meninggal. Apa bisa tawasul kepada yang masih hidup. Diceritakan dalam hadits shahih, ada salah satu sahabat buta, yang ingin bisa melihat, kemudian ia tawassul Allahumma inni as'aluka wa atawajjahu bi nabiyyika fi hajati hadzihi... (Ya Allah saya meminta dan menghadapmu dengan wasilah kepada Nabi dalam memenuhi kebutuhan saya ini...). Akhirnya sahabat tersebut bisa melihat. 
·           Keempat, tawassul bi dzat (tawassul dengan dzat).  Cara melakukan tawassul macam ini, misalnya bi jahi (dengan kedudukan), bi hurmati (dengan kemuliaan), bi karamati (dengan kemurahan). Shalawat Nariyah merupakan tawassul bi dzat.  Tawassul yang keempat ini diperselisihkan oleh para ulama'. "Menurut sebagian besar ulama, tawassul dengan empat macam di atas tidak masalah, tetapi menurut Ibn Taimiyah, semua tawassul bisa diterima secara syariat kecuali tawassul bi dzat," ulas Kiai Wazir.  (Muslimin Abdilla/Mahbib).
D.           Contoh Washila
Kiai Wazir menjelaskan, dalam kitab Riyadus Shalihin dikisahkan, ada 3 orang sahabat, yang dalam perjalanan mereka menemukan gua. Karena penasaran, ketiganya memasuki gua tersebut. Saat sudah masuk, tiba-tiba ada angin kencang, yang merobohkan batu besar sehingga menutupi gua. Mereka mengalami kesulitan, seminggu tidak makan, dan memanggil-manggil orang tidak ada yang dengar, lalu ketiganya muhasabah. Seorang dari mereka berdoa dan bertawassul dengan perbuatan birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua). Akhirnya batu terdorong angin besar, dan ada sinar matahari. Kemudian yang lain berdoa dengan amal unggulannya, akhirnya batu tergeser sedikit demi sedikit.

  
BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Al-Wasilah (اَلْوَسِيْلَةُ) secara bahasa (etimologi) berarti segala hal yang dapat menyampaikan serta dapat mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya adalah wasaa-il (وَسَائِلٌ). Selain itu wasilah juga mempunyai makna yang lainnya, yaitu kedudukan di sisi raja, derajat dan kedekatan.
Macam-macam washila :
·                Tawassul bi asmaillah (tawassul dengan nama Allah).
·                Kedua, tawasul bi a'mal shalihat (tawassul dengan amal yang baik)
·                Ketiga, tawassul bis shalihin (tawassul dengan orang-orang shalih).
·                Keempat, tawassul bi dzat (tawassul dengan dzat). 
B.        Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.


DAFTAR PUSTAKA
Shalih bin fauzan. 1998. kitab tauhid. Akafa press, jakarta.
http://firdahartanti.blogspot.com/2010/07/konsep-penciptaan-alam-semesta.html